Sabtu, 27 Februari 2010

PMB STMIK Kharisma

STMIK Kharisma Karawang telah melakukan Penerimaan Mahasiswa baru Tahun Akademik 2010/2011




Senin, 07 September 2009

Konstruktor Java

Konstruktor merupakan method yang digunakan untuk memberikan nilai awal pada saat objek diciptakan.
Sifat konstruktor :
1. Nama Konstruktor sama dengan nama class
2. Tidak memiliki nilai balik dan tidak boleh ada kata kunci void

Sebagai Contoh : buatlah program berikut dengan ketentuan :
  1. Buat class Buku
  2. Tentukan variable buku: Judul, Pengarang, Penerbit dan Tahun
  3. Buat konstruktor class Buku dengan parameter: Judul, Pengarang, Penerbit dan Tahun
  4. Buat method cetakBuku
  5. Buat class BukuBeraksi dan tampilkan 2 buku:
  • Pemrograman Berbasis Objek dengan Java, Indrajani, Elexmedia Komputindo, 2007
  • Dasar Pemrograman Java, Abdul Kadir, Andi Offset,2006
Code program :
/* BukuBeraksi.java
* Copyright 2009 mytatang
*/

class Buku {
String judul;
String pengarang;
String penerbit;
int jumlah;

public buku(String judul, String pengarang, String penerbit, int jumlah){
this.judul = judul;
this.pengarang = pengarang;
this.penerbit = penerbit;
this.jumlah = jumlah;
}
public void info(){
System.out.println("Judul Buku : " + this.judul);
System.out.println("Pengarang : " + this.pengarang);
System.out.println("Penerbit : " + this.penerbit);
System.out.println("Jumlah : " + this.jumlah);
}}
public class Bukuberaksi {
public static main (String args[]) {
Buku bukuku = new Buku("Pemrograman Berbasis Objek dengan Java", "Indrajani", "Elex Komputindo",27);
bukuku.info();
Buku bukuku1 = new Buku("Dasar Pemrograman Java", "Abdul Kadir", "Andi Offsset",26);
bukuku1.info();
}
}

Senin, 13 Juli 2009

NILAI INSTALASI KOMPUTER SEMENTARA

Nilai Instalasi Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Kelas Pagi - Malam





























Catatan:
- Nilai yang belum muncul karena kekurangan komponen dalam Penilaian.
- Nilai tugas << 15, berarti baru mengumpulkan 1 TUGAS!
- Silahkan Menghubungi Dosen yang bersangkutan untuk Klarifikasi (due 17th June 2009)

Jumat, 10 Juli 2009

Pilpres Indonesia sudah damai...


Tanggal 08 Juli 2009 kemaren, kita sudah mencontreng untuk melaksanakan Pemilihan Presiden Indonesia Putaran pertama (jika ada putaran kedua).

Selaku Warga negara pada umumnya, kami merasa bangga bahwa pelaksanaan pemungutan Suara untuk Pilpres sampai saat ini dapat berjalan relatif lancar, tidak ada konflik yang menimbulkan perpecahan, atau bahkan anarkis, walaupun sudah ada prediksi atau survai dari beberapa lembaga survai melalui Quick Count nya, yang mengarah kepada keberhasilan salah satu pasangan capres SBY-Boediono.

Ketakutan saya dan mungkin juga para pengamat Politik tanah air, adanya konflik pasca Pilpres, karena jauh sebelumnya kita dikagetkan oleh Kerusuhan yang diakibatkan ketidakpuasan pendukung Presiden Mousavi di Negara Iran. Yang dikhawatirkan yaitu adanya konflik yang akan membawa dampak sama seperti di Iran.

Jumpa Pers yang digelar oleh Kapolri tanggal 10 Juli 2009, sudah bisa menyimpulkan bahwa Pilpres kali ini aman dan lancar. Mungkin karena sudah ada komunikasi yang terjalin antara Calon presiden JK dengan SBY beberapa waktu lalu.

Ya... semoga aja Pilpres kali ini benar-benar lancar dan aman, sampai akhirnya nanti pengumuman resmi dari KPU tanggal 29 Juli 2009, sehingga kehidupan dan pembangunan bangsa bisa terus di lanjutkan....

Kepada Calon Presiden dan pendukungnya yang terpilih semoga bisa merangkul kepada semuanya, dan tidak membusungkan dada, dan kepada Calon presiden dan pendukungnya yang tidak terpilih semoga bisa menerima, karena yang menang adalah kita semua, bangsa Indonesia .... hidup Indonesia Raya.

Sabtu, 04 Juli 2009

Install Ubuntu Jaunty 9.04 di Laptop Compaq CQ40

Pengalaman saya ketika menggunakan Ubuntu JauntyJackalope di Laptop kesayangan HP Compaq Presario CQ40 sangat menyenangkan. Hampir semua Device terdeteksi dengan baik, kecuali ada 3 hal yang harus di oprek sedikit, yaitu :

1. SoundCard
2. SD/MMC
3. Tampilan ke Proyektor (Infocus)

Penanganan masalah pada SoundCard yang saya lakukan adalah sbb:

1. Edit setting pada /etc/modprobe.d/alsa-base

sudo nano /etc/modprobe.d/alsa-base.conf


2. Tambahkan scrift berikut di akhir text script :
alias snd-card-0 snd-hda-intel
alias sound-slot-0 snd-hda-intel
options snd-hda-intel model=dell-m4-1
options snd-hda-intel enable_msi=0


3. Ctrl+X untuk menyimpan
4. Reboot system
5. OK dech... slamat mencoba

Sedangkan untuk penanganan masalah pada SD/MMC-XD/MS yang tidak terdeteksi oleh Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope adalah karena pada /dev device MMC ini tidak dapat di mount, sehingga yang harus dilakukan adalah sbb:

1. Ketik pada terminal
sudo nano /etc/modprobe.d/options


2. Tambahkan script berikut :
options sdhci debug_quirks=1

ProblemType: Bug
Architecture: i386
DistroRelease: Ubuntu 9.04
Package: linux-image-2.6.28-6-generic 2.6.28-6.17
ProcCmdLine: User Name=UUID=e309fb14-05db-4e9a-b137-c6bf63eeb6a4 ro quiet splash elevator=noop
ProcEnviron:
SHELL=/bin/bash
LANG=it_IT.UTF-8
ProcVersionSignature: Ubuntu 2.6.28-6.17-generic
SourcePackage: linux


Catatan: perhhatikan spasi penulisan, diusahakan berada di awal naskah semua.

3. Reboot Sistim Komputer
4. Coba dengan memasukkan SD/MMC-XD pada slot SD-MS/MMC-XD
5. OK ... Selamat mencoba.

Untuk menampilkan Slide di Proyektor, atau menghubungkan Laptop ke Proyektor (Infocus) bisa dilakukan dengan cara:

1. Pasang kabel Slide ke port Grafis
2. klik System--> Preferens --> Display
akan muncul tampilan sebagai berikut:


klik Mirror Screens
3. Detect Monitors
4. Apply
5. OK


Itulah kira-kira solusi yang saya bisa lakukan, tetapi ada sedikit kendala dengan tampilan pada Proyektor (Infocus). Saya belum mengutak-atik pada setingan "X11/Xorg". Insya Alloh For next Topic...

Satu lagi catatan yang bisa saya sampaikan bahwa ini adalah Penanganan Error SoundCard, Error MMC/SD pada Instalasi Laptop Compaq Presario CQ40, tetapi sebenarnya ini bisa diterapkan pada error Soundcard dan MMC/SD pada Laptop Acer Aspire dengan Ubuntu 9.04 Jaunty juga, karena Tutrial ini saya dapatkan awalnya untuk Acer Aspire..
Terima kasih, semoga bisa bermanfaat....

Senin, 29 Juni 2009

Thema Ubuntu

Bagi Linuxer dimana saja berada, ketika kita menginstal Operating sistem Ubuntu, terasa kurang puas dengan tampilan standard bawaan ubuntu. Berikut ini saya berikan Themes Ubuntu yang didesain oleh Sdr. Diki Arisidiki DF, seorang Suport system yang ada di STMIK Kharisma Karawang dan juga seorang Linuxer sejati yang dengan bangga mempersembahkan kontribusi Themes ini.
Themes Ubuntu ini sudah dikemas dalam bentuk paket deb, yang bisa langsung diinstall ke Ubuntu.
Silahkan anda coba untuk mendownloadnya di situs STMIK Kharisma.

Selasa, 14 April 2009

Software dan Karakteristiknya

Software atau perangkat lunak penggunaannya sudah “menjalar” ke semua aspek kehidupan. Jika kita lihat diberbagai instansi atau organisasi, maka kita akan mengenal istilah Sintem Informasi, mulai dari Akademik (SIAK) di sekolah-sekolah, sampai ke Sistem Informasi Kepolisian (SIAP). Beragam produksi Software juga menjadi pilihan atas penggunaan Software tersebut, mulai dari yang harga rendah, sedang atau harga tinggi, atau mulai dari software luar negeri atau software local.

Merebaknya penggunaan Software di satu sisi menguntungkan Programmer dan developer Software, karena banyaknya order dan pendapatan yang bisa diperoleh. Namun di sisi lain cukup mengkhawatirkan karena di Indonesia tidak ada institusi yang secara aktif bertugas membuat standard dalam pengukuran kualitas perangkat lunak. Jadi pengembang dan software house di Indonesia belum bisa mulai memperhatikan masalah kualitas perangkat lunak ini.

Kualitas perangkat lunak (software quality) adalah tema kajian dan penelitian turun temurun dalam sejarah ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering). Kajian dimulai dari apa yang akan diukur (apakah proses atau produk), apakah memang perangkat lunak bisa diukur, sudut pandang pengukur dan bagaimana menentukan parameter pengukuran kualitas perangkat lunak.
Bagaimanapun juga mengukur kualitas perangkat lunak memang bukan pekerjaan mudah. Ketika seseorang memberi nilai sangat baik terhadap sebuah perangkat lunak, orang lain belum tentu mengatakan hal yang sama. Sudut pandang seseorang tersebut mungkin berorientasi ke satu sisi masalah (misalnya tentang reliabilitas dan efisiensi perangkat lunak), sedangkan orang lain yang menyatakan bahwa perangkat lunak itu buruk menggunakan sudut pandang yang lain lagi (usabilitas dan aspek desain).

Pertanyaan pertama yang muncul ketika membahas pengukuran kualitas perangkat lunak, adalah apa yang sebenarnya mau kita ukur. Kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari sudut pandang proses pengembangan perangkat lunak (process) dan hasil produk yang dihasilkan (product). Dan penilaian ini tentu berorientasi akhir ke bagaimana suatu perangkat lunak dapat dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Hal ini berangkat dari pengertian kualitas (quality) menurut IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology [3] yang dikatakan bahwa:

“The degree to which a system, component, or process meets customer or user needs or expectation.”

Dari sudut pandang produk, pengukuran kualitas perangkat lunak dapat menggunakan standard dari ISO 9126 atau best practice yang dikembangkan para praktisi dan pengembang perangkat lunak. Taksonomi McCall adalah best practice yang cukup terkenal dan diterima banyak pihak, ditulis oleh J.A. McCall dalam technical report yang dipublikasikan tahun 1977 [1].

Di lain pihak, dari sudut pandang proses, standard ISO 9001 dapat digunakan untuk mengukur kualitas perangkat lunak. Dan diskusi tentang ini berkembang dengan munculnya tema kajian tentang CMM (The Capability Maturity Model) yang dikembangkan di Software Engineering Institute, Carnegie Mellon University serta beberapa kajian lain seperti SPICE (Software Process Improvement and Capability Determination) dan BOOTSTRAP. CMM, SPICE dan BOOTSTRAP mengukur kualitas perangkat lunak dari seberapa matang proses pengembangannya.

Pendekatan engineering menginginkan bahwa kualitas perangkat lunak ini dapat diukur secara kuantitatif, dalam bentuk angka-angka yang mudah dipahami oleh manusia. Untuk itu perlu ditentukan parameter atau atribut pengukuran. Menurut taksonomi McCall [1], atribut tersusun secara hirarkis, dimana level atas (high-level attribute) disebut faktor (factor), dan level bawah (low-level attribute) disebut dengan kriteria (criteria). Faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter kualitas produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri. Faktor dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect) [4][5].

Berikut adalah Faktor Kualitas (Quality Factor dan Quality Criteria) dari Perangkat Lunak

  1. Correctness—> Completeness, Consistency, Traceability
  2. Reliability —> Accuracy, Error Tolerane, Consistency, Simplicity
  3. Efficiency —> Execution Efficiency, STorage Efficiency
  4. Integrity —> Access Control, Access Audit
  5. Usability —> Communicativeness, Operability, Training
  6. Maintainability —> Consistency, Conciseness, Simplicity, Modularity, Self-documentation
  7. Testability —> Simplicity, Modularity, Instrumentation, Self -documentation
  8. Flexibility —> Expandability, Generality, Modularity, Self-doc
  9. Portability —> Software System Independence, Hardware Independent, Self-documentation
  10. Reusability —> Generality, software System Independence Hardware Independence, Modularity
  11. Interoperability —> Communication Commonality, Data Commonalit Modularity.

Kualitas software diukur dengan metode penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) yang telah ditetapkan [2]. Rumus pengukuran yang digunakan adalah:

F1 = w1c1 + w2c2 + … + wncn

Dimana:
F1 adalah nilai total dari faktor a
wn adalah bobot untuk kriteria i
cn adalah nilai untuk kriteria i

Kemudian tahapan yang harus kita tempuh dalam pengukuran adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Tentukan kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu faktor
Tahap 2: Tentukan bobot (w) dari setiap kriteria (biasanya 0 <= w <= 1) Tahap 3: Tentukan skala dari nilai kriteria (misalnya, 0 <= nilai kriteria <= 10) Tahap 4: Berikan nilai pada tiap kriteria Tahap 5: Hitung nilai total dengan rumus Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn

————-




Pentingnya Komputer dalam pembelajaran AUD

Perkembangan Komputer dan Teknologi Informasi merambah kesegala aspek kehidupan manusia. Setiap Aspek kehidupan, semuanya tidak akan terlepa...